Selasa, 27 Agustus 2013

SEJARAH APEC

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) merupakan upaya kerjasama dari 21 negara dengan tujuan meningkatkan perdagangan bebas di kawasan Asia-Pasifik.

APEC pertama kali didirikan pada tahun 1989 di Canberra, Australia, dengan anggota awal sebanyak 12 negara. Pada dekade pertama setelah pendiriannya, perekonomian negara-negara anggota menyumbang 70% pertumbuhan ekonomi global.

Menurut abjad, anggota APEC adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Chili, Cina, Hong Kong, Cina, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Filipina, Rusia, Singapura, Cina Taipei, Thailand, Amerika Serikat, dan Vietnam.

21 anggota APEC mewakili 41% populasi global, 49% perdagangan internasional, dan 56% Produk Domestik Bruto (PDB) dunia. Tidak ada perjanjian yang harus ditandatangani karena APEC diikat melalui konsensus dan kerjasama yang mengacu pada “Bogor Goals” yang disepakati pada tahun 1994 di Bogor, Indonesia.

Bogor Goals bertujuan menciptakan perdagangan bebas dan terbuka serta meningkatkan investasi asing di negara anggota pada tahun 2010 untuk negara ekonomi maju, dan pada tahun 2020 untuk negara ekonomi berkembang.

APEC bekerja untuk membangun kebijakan anti-proteksionis di negara-negara anggota dengan mengurangi tarif dan menghilangkan penghalang bagi perdagangan bebas. Dengan menyatukan sumber daya, negara-negara anggota dapat berbagi informasi dan meningkatkan kemakmuran bisnis dan individu.

APEC memberi manfaat bagi warga negara anggota dengan menciptakan lebih banyak kesempatan di tempat kerja, harga barang dan jasa yang lebih murah, dan meningkatkan kemampuan untuk berpartisipasi dalam pasar internasional.

Ada tiga bidang utama fokus APEC yaitu:
1. Liberalisasi Perdagangan dan Investasi
Di bidang ini, APEC bekerja untuk mengurangi tarif dan menghapus hambatan lain untuk mewujudkan perdagangan bebas.

2. Fasilitasi Bisnis
APEC bertujuan memfasilitasi interaksi bisnis antara negara-negara anggota dengan mengurangi biaya bisnis, berbagi informasi perdagangan, dan meningkatkan hubungan importir dan eksportir.

3. Kerjasama Ekonomi dan Teknik (ECOTECH)
Program ini mencakup memberikan kesempatan bagi negara-negara anggota untuk meningkatkan pelatihan dan pendidikan dalam perdagangan internasional.

Anggota APEC rutin bertemu setiap tahun sejak tahun 1993. Tuan rumah pertemuan digilir bergantian setiap tahunnya. Di samping isu utama, APEC juga membahas berbagai isu aktual seperti perempuan di APEC, terorisme, standar transparansi, serta korupsi yang berpotensi mempengaruhi perdagangan.

APEC didanai oleh iuran tahunan dari setiap negara anggota dengan total nilai sekitar 3,38 juta Dolar AS per tahun. Dana ini digunakan untuk mendanai program APEC serta membiayai Sekretariat yang terletak di Singapura.


Kepemimpinan dalam Sekretariat dijabat secara bergilir tergantung pada negara yang menjadi tuan rumah pertemuan. Direktur Eksekutif dijabat oleh negara tuan rumah tahun itu, sedangkan Wakil Direktur Eksekutif berasal dari perwakilan negara tuan rumah tahun depan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar